Minggu, 19 Juli 2009

Kempes satu kempes semua

Nampaknya ”sabotase” juga belum berhenti di lampu lapangan. Ketika pertandingan berlangsung, para pemain mengembalikan lagi bola yang akan diserve. Ternyata setelah diusut, situasi ini berakar dari tingkat kekerasan bola volly yang sedang digunakan. Dari empat bola yang dipakai dalam pertandingan final, ada tiga bola yang berada dalam status, mendekati kempes. Kontan beberapa panitia kasak-kusuk lagi di bagian belakang, dan ada seorang panitia yang tiba-tiba menghilang dari kerumunan. Lima belas menit kemudian, beliaunya nampak kembali ke kerumunan, dengan membawa.....sebuah pompa. Kemudian, sebuah tontonan berkeringat pun terhadir di samping lapangan yang sedang berlangsung pertandingan seru antara Pacific melawan Favorit, proses pemompaan tiga bola volly, berlangsung dibawah dengus nafas (hehe, khan memompa juga memakai tenaga, dan otomatis membuat nafas menjadi lebih cepat, ya khan?).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar